1. Perbedaan ideologi terbuka dan tertutup
Salah satu ciri khas suatu
ideologi tertutup adalah tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai
dan prinsip-prinsip dasar saja, tetapi juga menentukan hal-hal yang
bersifat konkret operasional. Ideologi tertutup tidak mengakui hak
masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya
sendiri. Ideologi tertutup menuntut ketaatan tanpa reserve.
Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah Marxisme-Leninisme.
Ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang dilanjutkan
oleh Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai dari
tataran nilai dan prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis
operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ideologi Marxisme-Leninisme meliputi ajaran dan paham tentang:
(a) hakikat realitas alam berupa ajaran materialisme dialektis dan ateisme;
(b) ajaran makna sejarah sebagai materialisme historis;
(c) norma-norma rigid bagaimana masyarakat harus ditata, bahkan tentang bagaimana individu harus hidup; dan
(d) legitimasi monopoli kekuasaan oleh sekelompok orang atas nama kaum proletar.
Tipe kedua adalah ideologi terbuka. Ideologi terbuka hanya berisi
orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan
norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan
dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Operasional cita-cita yang akan dicapai tidak dapat ditentukan secara
apriori, melainkan harus disepakati secara demokratis. Dengan sendirinya
ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak totaliter dan tidak dapat
dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang. Ideologi terbuka hanya
dapat ada dan mengada dalam sistem yang demokratis.
2. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Makna dari pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai suatu
sistem pemikiran terbuka. Artinya Ideologi yang terbuka dari
perubahan-perubahan yang datang dari luar tetapi memiliki kebebasan dan
keleluasaan untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang
mempengaruhi dan merubah nilai-nilai dasar dan manakah yang tidak boleh
berubah.
Menurut Kaelan, nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
a) Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila.
b) Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaanya.
c) Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental
dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan
sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar