Cari Blog Ini

Rabu, 05 Desember 2012

Terjebak Layar dan cermin

apa sih tujuan film2 itu

saya sempat memikirkan keberadaan tayangan televisi yang selama ini bertubi2 menayangkan mulai iklan , kartun hingga film dewasa atau sinetron

sebenarnya apa sih tujuannya kalau selama ini TV justru dijadikan sarana pengglobalan dan multinasional corp......
keberadaan TV seharusnya bisa menjadikan media pendidikan yang berkesinambungan dan sosialisasi negara dalam menjalankan fungsi negaranya untuk pedidikan politik, sosial , budaya dll
sebagai media politik
hal tersebut dapat digunakan media propaganda, status quo, pencitraan dsb
sebagai media sosial budaya untuk menampilkan kebudayaan lokal dan yang local genius dsb
pembelajaran sosial dll

namun apakah selama ini perjalanan pertelevisian di negara kita sudah sesuai

kita melihat bahwa selama ini penayangan berputar pada trenseter, fun, food, fashion, sinetron yang tidak bermutu dsb

seharusnya TV menyajikan acara2 yang bermutu tinggi dan menarik, untuk kemajuan ilmu dan negara

yang menjadi dominan di era sekarang adalah komersil, yang dapat dijual, yang laku dan yang latah

dan tampaknya masyarakat kita masih senang dengan pola2 tsb

kemudian bagaimanakah tujuan2 film yang bersifat global..........film2 yang bersifat global adalah film2 yang dapat dinikmati semua kalangan dan negara. dia berusaha menembus semua kebudayaan dan aspek contoh film shaun the shep dia tidak memakai bahasa negara tertentu....namun menggunakan bahasa isyarat, mimik, gerak tokoh, namun justru yang demikian dapat ditangkap masyarakat seluruh dunia

itu salah satu contoh

kenapa dia mengambil dimensi global itu............
saya punya pandangan bahwa dengan diglobalkannya film itu menembus film2 yang local jenius di berbagai negara lainnya artinya film2 lokal mencoba untuk digeser dengan film2 yang menembus global tadi

kemudian kenapa banyak film2 yang bermodel personifikasi
maksudnya ape yo.........personifikasi tuh memanusiakan sifat kpd bnd mati
yaitu film2 yang memasukkan tokoh bukan manusia namun memerankan seolah2 sebagai manusia dan dapat berbicara dan berpikir

mengambil teori hiper realitas bahwa manusia sedang dijebak dalam realitas yang tidak sesungguhnya artinya dengan melihat film itu seolah2 kita percaya dan meyakini bahwa seekor domba yang bernama Shaun memiliki kepandaian yang luar biasa melebihi tuannya.

artinya dengan diulang -ulang atau repetisi terhadap otak bahwa dengan begitu pikiran kita coba dilemahkan sejak anak2

anak2 betah menonton TV berjam2 bahkan rela tidak bermain di luar bersama teman2 nya

sehingga aktifitas motorik kaasar dsb yang seharusnya dilatih di luar rumah hanya dilakukan dengan Joystick seperti Xbox, PS dsb

lebih jauh lagi bagaimana dengan media sosial lainnya....saya rasa juga hampir demikian ketika manusia tidak menikmati realitasnya di luar namun hanya dalam layar BBm, twitter atau layar FB mereka
dengan begitu secara sadar atau tidak pelemahan itu datang bertubi2 dari berbagai sisi untuk membodohkan manusia sebagai makhluk yang sebenarnya pandai

atau jangan jangan ketika saya menulis dan membaca ini saya sedang terjebak layar dan cermin?!

semoga bermanfaat

wallahu alam

lian 61212


1 komentar:

  1. TV adl setan yg masuk rumah [kata seseorang yg masihQ ingat sampai sekarang]

    BalasHapus