Cari Blog Ini

Senin, 18 Maret 2013

cara mudah menggunakan gps menunjuk titik



Cara menggunakan gps
Global positioning system
Bagi siswa siswa sma atau smp yang akan menggunakan gps

Berikut ada sedikit cara menggunakan gps bagi pemula
Pertama gps tentu sudah tersedia.
 misaL KITA PAKE INI
Kedua nyalakan tombol power gps

Apabila sudah menyala tunggu sinyal satelit sampai ready navigate
Biasanya akan tampil kata2 ready navigate APABILA SUDAH SIAP dan upayakan akurasi <10 meter atau dibawah 10 meter semakin kecil nilai semakin baik dan akurat
Bisa 4 meter atau 5 meter bisa juga satuannya feet tergantung pengaturan gps

 misal kita berada di kebun
Gunakan mark untuk menandai posisi kita dan gps
Tekan mark, maka nanti tampil posisi lintang dan bujur kita contoh : S 6°11’25”,E 107°15’44”
Berarti kita berada di lintang Selatan 6 derajat 11 menit 25 detik, bujur timur 107 derajat 15 menit 44 detik
Misal kita kasih nama kebun, kita pilih ok dan kita sudah menandai titik kita berdiri tadi yaitu kebun
Kita sudah punya koordinat kebun tadi.


Way point adalah kumpulan mark yang tersimpan
Misal kita di rumah dan kita pengen mencoba mencari titik kebun yang telah ditandai
Pilih way point kebun dan pilih go to kemudian ok
Maka panah akan menunjuk ke arah waypoint yang kita pilih tadi kebun , misal 500 meter  west ditunjuk panah. pilih halaman navigasi yang bergambar bundar
Tinggal jalan saja maka panah menunjuk koordinat kebun dimana anda melakukan mark sebelumnya

Apabila telah sampai maka muncul arrived destination, jarak antara kita berdiri dan way point sudah ketemu di kebun yang dipilih dari gps tadi . maka kita sampai deh
hore kita sudah sampai di titik yang kita pilih tadi


Mudah bukan semoga bermanfaat
19/3/13

Minggu, 10 Maret 2013

konstelasi

keadaan, tatanan, ruang , bentuk

jadi bila konstelasi politik maka merupakan gambaran keadaan politik pada masa tertentu

semoga bermanfaat

Sabtu, 09 Maret 2013

koordinat dd,dms,dmm



terkadang kita bingung mau memasukkan koordinat dalam gps
ada beberapa macam aturan

dd <degree desimal> 
biasanya koordinat ini didapat dari gog maps, atau gog earth

garis lintang atau latitude atau sumbu x
degree desimal atau derajat desimal
contoh: -7.555555
artinya 7 derajat di lintang selatan atau South

bila 6.444
artinya 6 derajat lintang utara atau North 

untuk sumbu y/longi tude/ bujur
cara membacanya demikian 

112,333333
artinya 112,33333 derajat di bujur timur BT

--------------------
dmm,m  <derajat menit,menit>
n6°23,04' artinya 6 derajat , 23,4 menit LU

-------------------------------------
dms <derajat menit sekon> biasanya dipakai harian dalam pendakian
 n6°23’04”,e109°23’04  dalam gps tertulis demikian ini contoh

n6°23’04” artinya 6 derajat, 23 menit 4 detik  LU, dan  e109°23’04 artinya 109 derajat 23 menit 4 detik BT
-----------------------------------------------------------------------


semoga bermanfaat
10/3/13




cara memasukkan koordinat gps, membaca dd, dms, dmm

terkadang kita bingung mau memasukkan koordinat dalam gps
ada beberapa macam aturan





Koordinat lokasi
Sebuah titik koordinat dapat ditampilkan dengan beberapa format. Masing-masing pengguna dapat mengatur format ini pada alat navigasi, program mapsource, ataupun program komputer lainnya. Format ini dapat diatur dari bagian setting dari masing-masing program/alat navigasi.
Ada beberapa format yang umum digunakan: hddd.ddddd0 ; hddd0mm,mmm’ ; hddd0mm’ss.s” ; +ddd,ddddd0. Sehingga sebuah titik dapat ditunjukkan dengan beberapa cara, sebagai contoh: titik
dd <degree desimal> 
biasanya koordinat ini didapat dari gog maps, atau gog earth

untuk desimal degre cirinya tidak menggunakan mata angin hanya + dan min
untuk menunjukkan nilai koordinat dengan sistem sumbu x dan y dengan y=o menunjuk pada GMT atau Grenwich




garis lintang atau latitude atau sumbu x
degree desimal atau derajat desimal
contoh: -7.555555
artinya 7 derajat di lintang selatan atau South <nilai minus berArti sumbu x kebawah atau lintang selatan>

bila 6.444
artinya 6 derajat lintang utara atau North 

untuk sumbu y/longi tude/ bujur
cara membacanya demikian 

112,333333
artinya 112,33333 derajat di bujur timur BT
----------------
untuk mengkonversi nilai koordinat bisa menggunakan alat konversi di Navigasi.net
misal dari dd,dd menjadi dd,mm,ss
--------------------
dmm,m  <derajat menit,menit>
n6°23,04' artinya 6 derajat , 23,4 menit LU

-------------------------------------
dms <derajat menit sekon> biasanya dipakai harian dalam pendakian atau perjalanan
 n6°23’04”,e109°23’04  dalam gps tertulis demikian ini contoh

n6°23’04” artinya 6 derajat, 23 menit 4 detik  LU, dan  e109°23’04 artinya 109 derajat 23 menit 4 detik BT
-----------------------------------------------------------------------
terserah mengggunaka yang mana sesuai kebutuhan mudah bukan semoga bermanfaat
10/3/13



menghitung derajat, 1 karvak, menit, detik

keliling bumi di khatulistiwa tuch 40.075,02 km.
Trus kalo dalam satuan derajad keliling bumi pasti 360 derajad, dan 1 derajad itu 60 menit, dan 1 menit 60 detik.
Jadi umpama menghitung jarak 1 derajat 10 menit itu artinya
Hitung dulu 1 derajat 12 menit itu berapa derajat? (1,2 derajat)
40.075,02 x (1,2/360) = 133.58km
Semoga mengerti biarpun agak rumit.
Catatan bentuk Bumi tuch g bulat tapi agak elips, jadi metode diatas dengan asumsi bumi itu benar2 bulat.

----

----



Menghitung 1 derajat di Katulistiwa atau lintang 0 derajat
1drajat =111 km
diperoleh dari 40000kmx<1/360drajat>


kalau peta dalam gunung hutan
untuk yang biasa senang ndaki
kita bisa menghitung perkiraan kita sebagai berikut

contoh:

Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm. Pada skala 1:25.000, satu karvak sama dengan 30 detik (30"), dan pada peta skala 1:50.000, satu karvak sama dengan 1 menit (60").

1" brp km
1 drajat = 60 menit
jadi 111 km/60=1,85 km

jd 1 menit =1,85 km
--------------------------1 karvak =30 detik
berarti 2 karvak =1menit
menghitung perkarvak
1.85/2=0,925km

---------------------------------
jadi bila dalam skala peta 1:25000
dalam 1 karvak ada 3,7 cm x 25000=92500 cm
dijadikan km adalah 0,925 km


-------------

Kalo dalam skala 1:50000
dalam 1 karvak adalah 3,7 cm x 50000=185000cm
dijadikan km adalah 1,85 km

semoga bermanfaat
catatan
permukaan bumi bukanlah medan yang bulat sempurna
jadi ada banyak variasi ketinggian dan cekungan
ini merupakan asumsi dasar
semoga bermanfaat

10/3/13
---------------------------

Jumat, 08 Maret 2013

masa berburu dan mengumpulkan makanan atau masa prasejarah

Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Masa berburu dan mengumpulkan makanan (food gathering and hunting period) adalah masa dimana cara manusia purba mengumpulkan makanan-makanan yang dibutuhkan mereka untuk bertahan hidup adalah dengan berburu dan mengumpulkan makanan yang tersedia dari alam (sungai, danau, laut, dan hutan-hutan yang ada di sekitar tempat bermukim mereka pada saat itu). Masa Berburu dan Mengumpulkan makanan terjadi pada masa Paleolithikum (zaman batu tua), yang berbarengan dengan kala Pleistosen yang terjadi sejak 2 juta tahun yang lalu. Masa berburu dan mengumpulkan makanan berlangsung selama 600.000 tahun


A. Kebudayaan & Alat Yang Dipergunakan

Dalam kehidupannya dan perburuan serta pengumpulan makanan, para manusia purba masa berburu dan mengumpulkan makanan menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu, tulang, duri ikan, dan tanduk.Alat-alat tersebut masih berbentuk sangat sederhana. Mereka dibentuk dengan membenturkan batu ke batu lain untuk mendapat hasil yang kurang lebih diinginkan oleh para manusia tersebut tanpa dihaluskan terlebih dahulu. Oleh karena itu, permukaan dan bentuk dari alat-alat ini masih kasar. Peninggalan kebudayaan pada masa ini banyak ditemukan dari daerah Pacitan, Jawa Timur dan Ngandong.

Contoh dari alat-alat yang digunakan pada masa ini adalah :

    Kapak Genggam (Hand Axe) untuk menggali, memotong, dan menguliti bintang
    Kapak Perimbas (Chopper) untuk merimbas kayu, pemecah tulang, dan senjata
    Flake (Alat serpih) untuk mengiris daging dan memotong umbi


Flake ada dua bagian, yaitu bagian yang kerucut menonjol (Bulbus) atau yang lebar dan rata (Striking Plattform).


Flake

Jenis Flake :
i. Gurdi (untuk memotong)
ii. Pisau (untuk memotong)
iii. Tombak (untuk menombak).

    Alat-alat yang terbuat dari tulang dan tanduk, seperti ujung tombak, ala pengorek ubi, serta tanduk menjangan



B. Manusia Pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ini, dihuni oleh manusia-manusia purba jenis pithecanthropus dan homo. Yang dominan hidup pada masa ini adalah :
- Pithecanthropus Erectus
- Homo Erectus
- Homo Soloensis
- Homo Wajakensis


C. Corak Kehidupan Pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Pada tahap berburu dan mengumpulkan makanan ini, para manusia purba tidak hidup secara menetap pada satu tempat secara permanen, melainkan secara nomaden (Tidak menetap di satu tempat), karena mereka mengandalkan alam sepenuhnya untuk persediaan makanan, mereka akan mencari bahan makanan di tempat baru setelah di tempat yang lama telah habis pesediaan makanannya. Walau begitu, mereka tidak sepenuhnya nomaden, karena mereka masih tinggal sementara di suatu tempat tertentu, sehinga disebut seminomaden

Para manusia purba tersebut tinggal di kawasan yang berupa padang rumput dengan semak belukar dan hutan kecil di sekitarnya, dekat dengan sumber air, danau, dan rawa. Di kawasan itu, mereka tinggal pada gua-gua yang ada, karena gua-gua tersebut terbilang aman dari serangan musuh dan binatang buas dan siap pakai tanpa harus dibuat lagi. Gua yang mereka tinggali bisa berupa gua alam (cave) atau gua payung bukit karang (abris sous roche). Mereka menggunakan gua sebagai pangkalan / markas, mereka pergi mencari makanan pada pagi hari dan pulang ke gua mereka pada saat hari sudah sore. Besoknya mereka pergi mencari makanan lagi, tapi ke arah berbeda dari yang mereka tempuh pada hari sebelumnya.

Makanan yang biasanya dicari dan dimakan oleh para manusia purba meliputi tumbuhan-tumbahan, buah-buahan, biji-bijian, dan akar-akaran yang ditemukan oleh mereka, dan daging hewan-hewan seperti rusa, kerbau, banteng, tapir, monyet, gajah, dan kuda nil. Awalnya daging hewan ini dimakan mentah-mentah, karena api belum ditemukan. Sesudah api ditemukan, daging mulai dibakar dengan dimasukkan langsung ke api untuk melunakkan serat daging tersebut, sehingga lebih mudah dimakan dan dicerna oleh manusia purba


Dalam kehidupannya sehari-hari, para manusia purba membentuk kelompok berburu dan pengumpul makanan yang tersusun dalam satu keluarga. Jumlah orang yang terdapat dalam satu kelompok berburu dan pengumpul 10 – 20 orang per kelompok berburu. Laki-laki yang lebih kuat ditugaskan untuk berburu hewan–hewan besar dan buas, karena pekerjaan ini memerlukan tenaga yang cukup besar untuk menghadapi segala bahaya yang mungkin terjadi. Dan perempuan hanya bertugas untuk menyelesaikan pekerjaan yang ringan misalnya mengumpulkan makanan dari alam sekitarnya, serta mengurus anak.

Manfaat manusia purba membentuk kelompok-kelompok berburu dan mengumpulkan makanan ini diantara lain adalah untuk mengefektifkan dalam:
- Menghadapi serangan musuh bersama
- Berburu dan meramu bersama
- Menghadapi serangan binatang buas, sehingga bisa dihadapi bersama
- Menghadapi bencana alam bila terjadi
- Mobilitas/kecepatan pergerakan kelompok dari satu tempat tingal ke tempat yang lain

Manusia purba pada masa berburur dan mengumpulkan makanan ini belum mengenal apa yang disebut dengan kepercayaan.


sumber:
Wuryantoro, Edhie. 1997. Sejarah nasional dan Umum. Jakarta : Balai Pustaka
 Pada masa berburu dan meramu tingkat lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk bertempat tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam, utamanya di gua-gua, yang setiap saat mudah untuk ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memungkinkan lagi tinggal di tempat itu.

1) Keadaan lingkungan
Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti untuk memasak makanan, sebagai penghangat tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada malam hari.
Terputusnya hubungan kepulauan Indonesia dengan Asia Tenggara pada akhir masa glasial keempat, terputus pula jalan hewan yang semula bergerak leluasa menjadi lebih sempit dan terbatas, dan tenpaksa menyesuaikan din dengan lingkungan baru. Tumbuh-tumbuhan yang mula-mula ditanam adalah kacang-kacangan, mentimuri, umbi-umibian dan biji-bijian, seperti juwawut, padi, dan sebagainya.

2) Keberadaan manusia
Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid dan Mongoloid. Mereka berburu kerbau, rusa, gajah, dan badak, untuk dimakan.
Di bagian Barat dan utara ada sekelompok populasi dengan ciri-ciri terutama Austromelanesoid dengan hanya sedikit campuran Mongoloid. Sedangkan di Jawa hidup juga kelompok Austromelanesoid yang lebih sedikit lagi dipengaruhi oleh unsur-unsur Mongoloid. Lebih ke timur lagi, yaitu di Nusa Tenggara sekarang, terdapat pula Austromelanesoid.

3) Teknologi
Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Fos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Law Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekait dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak gengga Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumater Utara, yaitu di LhokSeumawe, Binjai, dan Tamiang..

4) Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atap gua-gua payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa ikan, kerang, siput, dat sebagainya. Mereka membuat lukisan lukisan di dinding gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat itu.